Rabu, 24 November 2010

Eating Animals

by: Jonathan Safran Foer
Bayangkan diri Anda menghadapi satu porsi steik yang masih mendesiskan asap dan menguarkan bau daging setengah gosong yang mengguyur lidah Anda dengan air liur. Hidangan menggiurkan itu merupakan akhir dari mata rantai bisnis peternakan daging dunia yang menyimpan sejuta kisah pembantaian sekaligus menyumbangkan 40% lebih besar kepada pemanasan global ketimbang seluruh transportasi di bumi. Bisa dikatakan peternakanlah penyebab nomor satu pemanasan global.

Lewat buku ini, Jonathan Safran Foer, penulis novel laris Everything Is Illuminated dan Extremely Loud and Incredibly Close, menuturkan dengan caranya yang jahil, kocak, sekaligus filosofis makna makanan. Ada teror, harga diri, rasa terima kasih, balas dendam, kegembiraan, rasa malu, agama, sejarah, dan cinta di dalamnya. Bahwa manusia mendapat hak istimewa untuk bisa memilih makanan apa saja di bumi ini bukan berarti ia layak untuk memperlakukan setiap makhluk, terutama hewan sebagai sekadar santapan atau makanan tanpa menyadari bahwa mereka layak diperlakukan lebih dari korban sajian.

Buku ini bukan tentang provokasi menjadi vegetarian. Jonathan Safran Foer lebih menempatkan buku yang ditulisnya dengan sejumlah riset dan penyelidikan secara langsung, untuk mengungkap praktik-praktik peternakan pabrik di Amerika Serikat yang sudah menyimpang jauh dari tradisi peternakan keluarga yang memperlakukan hewan secara lebih bersahabat.

"Mana yang lebih sering menentukan pilihan hidup Anda: kebiasaan atau kesadaran? Mari buka mata, hayati perjalanan panjang yang dilalui makanan sebelum tiba di atas piring, di hadapan Anda. Buku ini mengajak kita mencerahkan diri dari sekadar menuruti kebiasaan menjadi hidup yang berkesadaran dan penuh welas asih." --Reza Gunawan, praktisi penyembuhan holistik


www.dinamikaebooks.com

0 komentar: