Rabu, 14 April 2010

[artikel dinamika] Waspadai Peredaran Buku Bajakan

Koran Seputar Indonesia, 14 April 2010

YOGYAKARTA (SI) – Masyarakat diminta waspada terhadap peredaran buku-buku bajakan di sejumlah kawasan di Yogyakarta.Mereka harus jeli membedakan buku asli dan palsu pada saat membeli. 


"Biasanya yang dibajak adalah buku-buku tertentu. Misalnya, kamus dan buku-buku best seller (laris)," kata Sekretaris Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sholeh UG kepada wartawan kemarin. Buku-buku bajakan masih ada yang beredar di Yogyakarta, tapi jumlahnya tidak begitu banyak. Rata-rata buku tersebut merupakan selundupan dari luar kota dan dijual di sejumlah kawasan penjualan buku. Di antaranya di Shoping Center Jalan Senopati dan kios-kios buku di Terban. Menurut Sholeh, peredaran buku-buku bajakan di Yogyakarta tidak begitu banyak dan masih tergolong belum mengkhawatirkan. 

IKAPI akan berusaha terus mengontrol peredaran buku-buku palsu agar tidak menguasai pasaran. "Tidak benar jika dikatakan 80% buku di Yogyakarta adalah buku bajakan.Ada tapi jumlahnya sedikit,"tandasnya. Untuk mengantisipasi peredaran buku bajakan, IKAPI bekerja sama dengan instansi pemerintah mengadakan buku murah bagi masyarakat. Buku-buku dijual dengan diskon minimal 60% dari harga normalnya. Dengan demikian, masyarakat diharapkan tertarik dan lebih memilih membeli buku murah daripada buku bajakan. "Namun, harganya memang tidak bisa semurah buku bajakan. Sebab, penerbit harus membayar royalti kepada penulis dan mengurus perizinan," ujar Ketua IKAPI DIY Syarif Tholib. 

Dia berharap masyarakat jeli ketika membeli buku.Jika mengetahui ada buku bajakan yang beredar di pasaran,diharapkan segera melaporkannya ke Kantor IKAPI DIY. Menejer Area Toko Buku Gramedia Jateng-DIY Danang Priyadi mengatakan, buku-buku yang biasa dibajak di antaranya kamus yang ditulis John M Echols, dasardasar ilmu politik, ilmu kedokteran. "Kami sudah pernah mengeluarkan biaya hingga Rp750 juta untuk memberantas peredaran buku bajakan tapi tidak ada hasilnya," ucapnya. Manajer Toko Buku Toga Mas Jalan Gejayan Sheny Wardani menambahkan, buku bajakan biasanya beredar di pusat penjualan buku pinggir jalan bukan di toko buku besar.Sebab,toko buku tidak sembarangan menerima bukubuku dari penerbit. 

Menurut pengelola dua toko buku besar tersebut, secara kasatmata buku-buku palsu dapat mudah diketahui. Cirinya, cetakan agak buram,warna coverbuku akan terlihat renggang (tidak rapat) jika dilihat memakai kaca pembesar, tidak ada hologram pengaman, halaman kata pengarang kabur, dan cetakannya tidak rapi. (abdul malik mubarak) 

www.dinamikaebooks.com

0 komentar: