Sabtu, 31 Oktober 2009

Madame Kalinyamat

by: Zhaenal Fanani
Ratu Kalinyamat lahir dari sebuah generasi yang menerbitkan sosok manusia super, Sultan Pajang. Generasi yang membesarkan seorang perwira tangguh, Arya Penangsang. Generasi yang berselimutkan kuasa kewilayahan, Sunan Kudus dan Sunan Kalijaga. Generasi yang dikebaki keunikan sikap sang pemberontak keyakinan, Syekh Siti Jenar.
 

Sang perwira cerdik nan digdaya, Arya Penangsang, dengan titisan darah Demak dan Pajang, sekaligus murid kesayangan Sunan Kudus, lalu tegak dengan ambisi menjadi raja dan penguasa tanah Jawa. Ketangguhan dan keperkasaannya laksana gelombang dahsyat yang menyapu seluruh pasukan Pajang dan Demak. Adipati Prawata dan Pangeran Kalinyamat adalah sebagian korban yang jatuh di tangannya.

Kematian sang suami benar-benar mengikis kekuatan hidup Ratu Kalinyamat. Ia layu digerus nestapa cinta. Namun dari balik kerapuhannya, kekuatan besar membangkitkan dan menuntunnya melanjutkan sejarah hidup agar dapat menyaksikan kematian Arya Penangsang. Ia memilih berkawan sepi di Gunung Danaraja. Dan, dalam kesendirian dunia kecil ciptaannya itu, ia berpuasa tanpa mengenakan busana dengan satu niat: kepala Arya Penangsang!

Jalan sejarah pun tersibak!

Ratu Kalinyamatlah sebenarnya pintu gerbang pertama berdirinya sebuah kerajaan besar di tanah Jawa: Mataram. Dengan ikrar sumpah Ratu Kalinyamat, Ki Ageng Pemanahan mendapat hadiah Alas Mentaok. Sebuah hutan yang pada satu masa kelak menjadi sejengkal tanah berdirinya kerajaan Mataram.

Begitu mistis, misterius, dan rahasianya gelora pemberontakan, cinta, dan ritual ikrar Ratu Kalinyamat, Anda bisa merasakan kekuatannya melalui buku epik yang amat memikat ini…


www.dinamikaebooks.com

0 komentar: