Minggu, 19 Desember 2010

[resensi buku] Wolfsangel (Wolfsangel #1)

Sumber: Luckty Giyan Sukarno

Telat banget waktu tau kuisnya, tau-tau udah pengumuman. Untungnya peri buku mengirim PM via facebook mengkonfirmasi bahwa telah menerbangkan buntelan buku serigala ini, aaaauuuumm…. (jangan membayangkan suara saya, masak mengaum cempreng!?! ;p)

Bungkukkan badanmu, tariklah, jangan lamban

Lagi dan lagi kita pergi mengarungi lautan

Pedang kita akan menari di atas tameng musuh

Bagai gemerlap air berbayangan bulan separuh

Maka bungkukkan badan, tariklah, jangan lamban

Lagi dan lagi kita pergi mengarungi lautan


Mereka terlahir kembar dan hidup di dua dunia yang berbeda. Vali adalah seorang pangeran Viking, dan Feileg seorang anak yang tumbuh di alam liar. Loki merekayasa kehidupan mereka untuk Odin. dalam mitologi Nordik, Odin adalah dewa kebijaksanaan, perang, seni, dan budaya. Dia juga raja para dewa, pencipta manusia dan alam semesta, serta penguasa roh.

 

Menurut Wikipedia, Manusia serigala, ikantrof, atau likan adalah sebuah mitos dari Eropa kuno berupa makhluk monster setengah manusia setengah serigala. Konon manusia serigala akan berubah pada saat bulan purnama tiba, yang mana kekuatan mistiknya mencapai puncaknya. Dalam mitologi tersebut, manusia serigala senantiasa akan memburu manusia dan barang siapa yang tergigit atau terkena cakarannya akan menjadi salah satu dari manusia serigala pula.

 

Sedari kecil, Vali hidup serba ada. Bahkan jodohnya kelak sudah disediakan. Walaupun begitu, tidak menjadikannya menjadi seorang pangeran yang manja. Kejantanan Vali terbukti saat berkorban demi gadis pujaan hatinya, Adisla –anak dari tabib terkenal.

 

Sebagian orang dibesarkan dalam cahaya, dan sebagian lainnya dalam kegelapan. Feileg –anak yang diambil para penyihir- tidak dibesarkan di pantai yang bersimbah sinar matahari, tetapi di puncak-puncak gunung bersama suku liar dan kawanan serigala.

 

Diantara waktu anjing

Dan waktu serigala

Di antara terjaga dan terlena

Di antara kilau dan kelam

Adalah pintu menuju bayangan

Masuklah pengelana,

Jangan berayal diambangnya yang muram


Satu diantara mereka ditakdirkan menjadi serigala jejadian. Keduanya saling memburu dan diburu, melintasi bundaran waktu dan ragam kehidupan. Tidak hanya cinta, Adisla juga menciptakan konflik, tragedi dan pengorbanan bagi ketiganya.


Wolfangel adalah sebuah epik menakjubkan tentang legenda Norse dan mitos werewolf yang belum pernah diceritakan sebelumnya. Tentang rasa haus akan cinta, kehidupan, dan kematian. Tentang lahirnya Fenrisulfr -putra Loki, yang menjadi titik awal terwujudnya Ragnarok –pertempuran besar para dewa.


Buku terjemahan yang cerdas selain terjemahannya sendiri yang mudah dimengerti dan tidak mengurangi isi cerita, diperlukan adanya catatan kaki untuk memudahkan pembaca dalam memahami istilah asing khusus yang tidak dapat diterjemahkan. Salut untuk sang penerjemah, Ary Nilandari yang mau bersusah payah memberikan catatan kaki yang ciamik dan tidak membuat alis berkerut saat menemukan istilah asing. Sayangnya, catatan kaki hanya ditulis dengan simbol bintang di atas. Seharusnya, lebih enak bila ditulis dengan simbol angka.

 

M. D. Lachan lahir pada tahun 1964 di Coventry, Inggris. Dia besar dan menjalani hidup kesehariannya hingga saat ini di Brighton, bersama istri dan putranya, James. Wolfsangel adalah karya fantasi-fiksi ilmiah pertamanya, tetapi dia telah menjadi penulis karya fiksi dan non-fiksi mainstream yang sukses di Inggris sebelumnya dengan menggunakan nama lain.

 

Kalimat favorit saya dalam novel ini: "Kau memandang ketidaksempurnaanmu sebagai kesempurnaan, maka kau memperbaikinya dengan menerapkan ketidaksempurnaan pada dirimu, dengan demikian membuatmu sempurna kembali. Logika itu tidak sempurna tapi tidak bercacat."

Buat pembaca fanatik genre epik fantasi, wajib baca buku ini!! (>,^)


Keterangan Buku:

Judul             : Wolfsangel

Penulis          : M. D. Lachlan

Penerjemah  : Ary Nilandari

Penerbit        : Kantera

Terbit            : November 2010

Tebal             : 551 hal.



www.dinamikaebooks.com

0 komentar: