Rabu, 24 Februari 2010

Dia

by: Nonier
Kadang, kita mencintai seseorang begitu rupa sampai tidak menyisakan tempat bagi yang lain.
Membuat kita lupa untuk sekedar bertanya, inikah sebenarnya cinta?

Seperti itulah dia. Diam-diam mencintai lelaki itu dengan sangat dan menyimpan sakit tak berperih saat harus mendatangi pertunangannya dengan perempuan lain. Sedikit pun dia tak berniat menyesali atau berhenti mencintai lelaki itu.

Bukankah memang begitu cinta seharusnya?
Memberikan senyum untuk dia yang kita cinta meski diam-diam menumpuk sedih sangat banyak di dalam hati. Dia yakin, seperti itulah cinta.

Namun, saat semua berbalas,
keraguan justru menjelma. Seperti inikah cinta yang selama ini dia tunggu?


www.dinamikaebooks.com

0 komentar: