Senin, 26 Januari 2009

[resensi buku] Emas; Menggiurkan di Saat Krisis

N. Mursidi, Koran Jakarta, Rabu 21 Januari 2009

SEKARANG ini, dunia sedang dihantam krisis finansial berskala global. Tak mustahil, kalau niat \"spekulasi\" untuk berinvestasi dalam bentuk saham, reksa dana, obligasi, valuta asing bahkan properti yang semula dimaksudkan untuk merengguk untung, justru bisa mengundang kebangkrutan. Tak pelak, kalau nilai aset yang ditanamkan dalam investasi itu bukan naik malahan dapat tergerus dan jatuh merosot. Tapi bagi investor yang cerdik, sekali pun dunia sedang krisis bukan berarti tidak ada setitik peluang berinvesasi yang bisa menyelamatkan aset.

Peluang berinvestasi di tengah krisis itulah yang ditangkap jeli oleh Novie Iman, penulis buku ini dengan cara mengalihkan aset ke investasi emas. Karena bagi praktisi keuangan dan master Finance, Accounting & Management dari Universty of Bradford Inggris ini, investasi emas tak hanya demi menyelamatkan nilai aset, melainkan pula bisa digunakan sebagai alternatif taktis investasi di saat dunia sedang dilanda krisis. Tak salah, investasi emas itu kelak akan membawa \"keuntungan tinggi\" karena harga logam mulia tersebut terus naik, apalagi ketika dunia sedang krisis.

Bagaimana investasi emas memiliki \"prospek\" ke depan, padahal dunia saat ini sedang dalam guncangan krisis terburuk sepanjang dua dekade ini? Di mata penulis buku ini, ada beberapa alasan yang dapat dijadikan batu pijakan. Pertama, pasar emas relatif kecil dibandingkan pasar keuangan. Emas yang ada di dunia ini --konon-- hanya bernilai US$3,4 triliun dibanding dengan nilai satuan saham dan obligasi -yang diperdagangkan di seluruh dunia- hingga mencapai miliaran dollar. Kedua, dalam ekonomi modern, uang tak terkait dengan emas seperti pada kegiatan perekonomian tradisional (hal. 24). Ketiga, kelangkaan emas di pasaran membuat permintaan akan emas cukup tinggi. Keempat, investasi emas belum terjangkau radar investor kebanyakan.

Dengan pijakan itulah, tidak mustahil kalau emas memiliki nilai imbal hasil cukup baik di masa depan karena harga emas kian mahal. Sejak 2001, harga emas meroket tajam melampaui mata uang di negara mana pun. Meski, emas saat ini diperdagangkan di kisaran US$ 1.000, tapi dalam prediksi penulis -bukan tidak mungkin- beberapa waktu ke depan; harga emas bisa menembus $ 10.000 per troy ons. Apalagi, emas merupakan instrumen investasi tertua dalam sejarah yang menjadi alat menyimpan kekayaan (store of wealth) yang sudah teruji kokoh dan perkasa. Alasan itu yang membuat investasi emas di tengah krisis seperti ini tak hanya bersifat defensif --melindungi aset dari perekonomian yang buruk-- melainkan juga bersifat ofensi --mencari keuntungan tinggi dengan cara berspekulasi.

Walau memiliki prospek baik, investasi emas bukan berarti tanpa kelemahan, terutama dalam melakukan proyeksi atau menghitung potensi investasinya ke depan --sebagaimana saham dan obligasi karena dalam investasi emas sulit ditemukan sejumlah teknis dan metode guna memperkirakan potensi arus kas, margin, keuntungan bersih dan serangkaian variable lain. Tetapi emas kerapkali memiliki korelasi berlawan dengan saham dan obligasi. Tak jarang, ketika bursa sedang mengalami penurunan, emas justru bergerak naik. Karakter itulah yang membuat emas menjadi alternatif cukup menggiurkan di saat krisis seperti ini.

Sekali pun memiliki prospek di masa depan, tidak kemudian bisa \"ngawur\" memilih investasi emas. Karena pilihan setiap investasi emas, seperti emas batangan, koin emas, saham pertambangan, ETF (Exchange Traded Fund) emas dan emas digital, tetap membutuhkan strategi. Agar tak terperosok dalam jurang, Novie memberikan pilihan strategis; emas fisik untuk investasi jangkan panjang, dan kontrak atau saham batangan untuk jangka pendek.

Buku ini bisa dikata terbit tepat waktu. Kejelian penulis menangkap peluang \"emas sebagai alternatif taktis berinvestasi\" di saat krisis seperti ini, tentu membantu pembaca; menyelamatkan modal dan aset yang dimiliki agar tak jatuh dalam jurang kemerosotan. Apalagi penulis menjelaskan plus-minus investasi emas sehingga ada panduan dan pilihan bagi pembaca. Lebih dari itu, buku ini dilengkapi pula dengan bahasan investasi logam mulia lain; seperti perak, platinum dan Palladium.

Kelebihan lain dari buku ini, ditulis dengan bahasa sederhana dan bernas sehingga gampang dipahami untuk calon investor pemula. Selain itu, buku ini dilengkapi serangkaian kiat serta tips dalam memilih investasi emas. Juga dilengkapi beberapa alamat situs dan alamat produsen emas baik di luar negeri maupun di dalam negeri. Tak salah, kalau buku ini wajib dimiliki bagi pembaca yang ingin menyelamatkan aset dan modal mereka, tatkala dunia sedang diguncang krisis finansial global seperti sekarang ini. ***

*) n. mursidi, blogger buku terbaik dalam Pesta Buku Jakarta 2008.


www.dinamikaebooks.com

0 komentar: