by: Hartono Ahmad Jaiz, Hamzah Tededan
Fenomena ziarah baik yang ke kuburan-kuburan wali, kuburan orang-orang yang dianggap sholeh, gua-gua tua maupun tempat-tempat yang dianggap keramat lainnya, marak di Indonesia. Padahal ziarah-ziarah tersebut rawan kemusyrikan dan dapat merusak akidah.
Bentrokan fisik yang memakan korban nyawa dan rusaknya harta terkait persengketaan tanah kuburan yang dianggap keramat tempat dikuburkannya Mbah Priok belum lama terjadi di Jakarta. Termasuk tenggelamnya perahu penuh penumpang peziarah Segara Anakan ketika banyak warga muslim sengaja berziarah ke gua tua di pulau Nusakambangan.Ternyata hal-hal yang dianggap keramat dan bertuah, malah banyak menimbulkan musibah dan kemudharatan.
Kematian dan kerusakan harta benda wajib kita cegah, namun kerusakan akidah jauh lebih penting diurusi dibanding kerusakan harta benda. Sedangkan kasus kerusuhan di Tanjung Priok akibat rebutan lahan kuburan memang banyak diekspos media massa. Sayangnya yang dibahas hanya dari sisi kerugian materi dan nyawa, namun urusan akidah justru lupa dibahas.
Buku ini sengaja dihadirkan untuk menampilkan sisi lain dari berita-berita kasus kuburan keramat mbah Priok dalam perspektif akidah Islam. Ada persoalan besar disini, yaitu pembodohan masyarakat dan perusakan akidah namun justru dianggap sebagai pembelaan terhadap Islam..
www.dinamikaebooks.com
0 komentar:
Posting Komentar