by: Fathi Fawzi Abd al-Muthi
Bagaikan matahari yang dikitari planet-planet, setiap saat Ka'bah dikitari para pelayat dan peziarah. Tak pernah ada yang tahu mengapa Rumah Tuhan itu berbentuk kubus, tanpa ukiran, tanpa kolom, ataupun kubah. Kesederhanaan bangunan tua itu tak menghalangi jutaan manusia untuk mengunjungi dan memuliakannya.
Ke sanalah menghadap semua hasrat dan kerinduan umat. Ke sanalah ketundukan dan kekhusyukan ditunjukkan oleh setiap muslim dalam shalat. Ia tetap kokoh berdiri meskipun nafsu serakah banyak manusia mencoba meruntuhkan dan menghancurkannya. Ia tetap tegak di pusat bumi meskipun bencana dan malapetaka meluluhlantakkan kawasan di sekitarnya. Tuhan sendiri yang menjaganya ketika Abrahah menyerbu dengan pasukan gajahnya; ketika Abdul Muttalib membiarkan dan lebih mementingkan dua ratus ekor untanya yang dirampas Abrahah.
Pada beberapa lintasan sejarah, darah manusia pernah tertumpah di sana. Kesesatan dan penyimpangan pernah bersemayam di dalamnya. Namun, berkali-kali ia dikotori dan dinistakan, berkali-kali Tuhan melindungi dan menyucikannya kembali.
Empat puluh abad telah berlalu sejak Nabi Ibrahim meninggikan fondasinya. Hingga kini, ia tetap menjadi kiblat hati semua umat Islam di seluruh penjuru bumi.
Ke sanalah menghadap semua hasrat dan kerinduan umat. Ke sanalah ketundukan dan kekhusyukan ditunjukkan oleh setiap muslim dalam shalat. Ia tetap kokoh berdiri meskipun nafsu serakah banyak manusia mencoba meruntuhkan dan menghancurkannya. Ia tetap tegak di pusat bumi meskipun bencana dan malapetaka meluluhlantakkan kawasan di sekitarnya. Tuhan sendiri yang menjaganya ketika Abrahah menyerbu dengan pasukan gajahnya; ketika Abdul Muttalib membiarkan dan lebih mementingkan dua ratus ekor untanya yang dirampas Abrahah.
Pada beberapa lintasan sejarah, darah manusia pernah tertumpah di sana. Kesesatan dan penyimpangan pernah bersemayam di dalamnya. Namun, berkali-kali ia dikotori dan dinistakan, berkali-kali Tuhan melindungi dan menyucikannya kembali.
Empat puluh abad telah berlalu sejak Nabi Ibrahim meninggikan fondasinya. Hingga kini, ia tetap menjadi kiblat hati semua umat Islam di seluruh penjuru bumi.
www.dinamikaebooks.com
0 komentar:
Posting Komentar