by: Jalaluddin Rumi
Jalaludin Rumi, pujangga besar abad ke-13, menggubah karya-karyanya secara spontan di jalan-jalan di Turki, langsung secara lisan. Para murid dan pengikutnya menyalin ucapan-ucapan puitisnya itu ke dalam 23 volume buku yang kelak dikenal dengan nama Divan-i Kebir. Ke-23 volume ini secara lengkap diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Nevit O. Ergin.
Pada awalnya, Ergin menerbitkan 22 volume dengan nyaris tanpa halangan, dibantu sepenuhnya oleh pemerintah Turki. Namun, pemerintah Turki menolak untuk membantu Ergin ketika tiba pada volume terakhir atau ke-23. Karya ini dianggap sebagai karya Rumi yang terlarang, karena mengandung unsur bidah. Bersama dengan Will Johnson, untuk pertama kalinya, Ergin menyajikan volume akhir karya Rumi yang dilarang tersebut dalam buku ini.
Editor's Note
- karya Jalaludin Rumi yang sempat dilarang karena dianggap mengandung unsur bidah
- bagian terakhir dari ke-23 volume syair-syair Rumi yang diterbitkan dengan judul Divan-i Kebir
www.dinamikaebooks.com
0 komentar:
Posting Komentar