by: Syaikh Isham Abdul Fattah
Rabb, Engkau telah kuasakan kepada kami setan yang dapat melihat aib kami, mereka dapat melihat kami dan kami tak dapat melihat mereka. Rabb, putus asakanlah mereka menggoda kami sebagaimana mereka putus asa dari rahmat-Mu, dan putus harapan dari maaf-Mu, jauhkanlah antara kami dan setan sebagaimana engkau jauhkan mereka dari rahmat-Mu. Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu."
Itulah sepenggal untaian doa seoarang tabi''in, Muhammad bin Wasi'', yang selalu dibacanya setiap hati ba''da shalat shubuh. Dia pantas berdoa seperti itu, karena memang setan itu terlalu kuat untuk dikalahkan. Setan memiliki segalanya untuk menggelincirkan anak Adam. Setan itu punya banyak anggaran untuk membiayai orang-orang salah. Sekecil apa pun kebaikan yang kita kerjakan,setan punya saham disitu. Apalagi keburukan, itu adalah hasil kerja setan yang terukur.
Tentu, kita tidak ingin terus-terusan tergelincir,kita juga tidak mau terus-terusan mencaci maki setan, karena memang masalah menjerumuskan adalah profesi setan. Karena itu, "Daripada mencaci kegelapan, lebih baik menyalakan lilin." Daripada mencaci maki mendingan banyak introspeksi diri melalui merenungi nasehat-nasehatnya dalam buku ini
www.dinamikaebooks.com
0 komentar:
Posting Komentar