Minggu, 01 November 2009

Umang

by: Ferry Irawan AM
"Sebuah novel yang berbicara mengenai tren masa kini. Bauran dari keindahan seni, ingar-bingar budaya pop, dan semangat religius dengan kecenderungan transendental. Dan, ditinjau dari pengarangnya, inilah satu lagi 'novel pesantren' yang ikut memperpanjang daftar karya pesantren. Selamat."
KH. A. Mustofa Bisri, budayawan, pengasuh Pondok Pesantren Raudhatut Thalibin, Rembang.

 

"Novel seperti ini termasuk langka; berkisah tentang metafisika. Saat Firman, sang tokoh utama, tertidur di makam Sunan Ampel, dia bermimpi bertemu sang sunan. Setelah itu, dia mengalami keajaiban. Novel ini juga berkisah tentang proses meraih keikhlasan. Karenanya, novel ini layak dibaca."
KH. Shalahuddin Wahid atau Gus Sholah, pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang.


"Belajar tentang 'sedekah' (dalam arti apa pun) dan kebaikan dari sebuah novel seperti ini adalah satu cara yang patut saya tiru. Sungguh menarik, seru, dan menginspirasi banyak orang."
Ustadz Yusuf Mansyur, pimpinan Pondok Pesantren Daarul Qur'an, Cipondok, Tangerang, Banten.




Pembaca, novel ini memotivasi siapa pun Anda untuk bangkit dari keterpurukan apa pun! Membacanya, Anda akan memperoleh inspirasi hidup pantang menyerah guna membangkitkan kedahsyatan diri, termasuk dalam semesta tasawwuf spiritualitas Islam.

Insya Allah, inilah bacaan bermanfaat dan berhikmah buat Anda...


www.dinamikaebooks.com

0 komentar: