by: Djito Kasilo
Apakah penjualan tahun ini tidak mencapai target atau merosot dibanding tahun lalu? Apakah produk Anda ingin bisa laris manis? Komunikasi Cinta membahas secara rinci langkah-langkah yang perlu ditempuh para pemasar untuk memperkenalkan dan menjual produk dengan jitu.
Djito Kasilo ialah seorang marketing communication strategic planner yang sudah malang-melintang di Indonesia. Ia memulai karirnya pada tahun 80-an di Matari Advertising Jakarta, advertising agency nasional terbesar. Kemudian ia menjadi Creative Director beberapa agensi seperti Binamark, Fortune Indonesia, Poliyama, maupun Hotline Advertising. Ia terakhir menjadi Creative Director TBWA Indonesia, advertising agency kaliber dunia yang berpusat di New York. Kini, dia menjadi Branding Consultant dan Creative Partner di beberapa perusahaan.
Beberapa kategori brand pernah ditangani oleh Djito di antaranya Bank Danamon, BCA, Sari Ayu, Simas Margarine, Nivea, Bintang Zero, Adidas, Sanex Motor, kartu kredit Manhattan, Kartu As Telkomsel, Total Detergent, dll.
Djito pernah mmenjadi konsultan komunikasi Departemen Pendidikan, TNI AL, maupun Komisi Pemberantas Korupsi (KPK). Di samping itu juga pernah membantu kesuksesan pemilihan kepala daerah maupun partai politik.
Menurut Djito problem yang dihadapi oleh para pemasar adalah menyampaikan ide produk kepada calon pembeli. Sayang di sayang, sebagian besar pemasar hanya memihak produsen atau perusahaannya dalam menyampaikan pesan. Menurut Djito, justru pemasar yang sukses semestinya memihak hati calon pembeli. Kalau diibaratkan, hubungan antara pemasar dan calon pembeli semestinya seperti cara komunikasi sepasang kekasih yang sedang jatuh cinta. Itulah sebabnya buku ini diberi judul Komunikasi Cinta.
Untuk merebut hati pembeli, Djito menganjurkan para pemasar memahami sungguh-sungguh keinginan calon konsumen sedemikian rupa, sehingga pesan-pesan yang hendak disampaikan sampai di G-Spot dalam benak konsumen.
Djito Kasilo ialah seorang marketing communication strategic planner yang sudah malang-melintang di Indonesia. Ia memulai karirnya pada tahun 80-an di Matari Advertising Jakarta, advertising agency nasional terbesar. Kemudian ia menjadi Creative Director beberapa agensi seperti Binamark, Fortune Indonesia, Poliyama, maupun Hotline Advertising. Ia terakhir menjadi Creative Director TBWA Indonesia, advertising agency kaliber dunia yang berpusat di New York. Kini, dia menjadi Branding Consultant dan Creative Partner di beberapa perusahaan.
Beberapa kategori brand pernah ditangani oleh Djito di antaranya Bank Danamon, BCA, Sari Ayu, Simas Margarine, Nivea, Bintang Zero, Adidas, Sanex Motor, kartu kredit Manhattan, Kartu As Telkomsel, Total Detergent, dll.
Djito pernah mmenjadi konsultan komunikasi Departemen Pendidikan, TNI AL, maupun Komisi Pemberantas Korupsi (KPK). Di samping itu juga pernah membantu kesuksesan pemilihan kepala daerah maupun partai politik.
Menurut Djito problem yang dihadapi oleh para pemasar adalah menyampaikan ide produk kepada calon pembeli. Sayang di sayang, sebagian besar pemasar hanya memihak produsen atau perusahaannya dalam menyampaikan pesan. Menurut Djito, justru pemasar yang sukses semestinya memihak hati calon pembeli. Kalau diibaratkan, hubungan antara pemasar dan calon pembeli semestinya seperti cara komunikasi sepasang kekasih yang sedang jatuh cinta. Itulah sebabnya buku ini diberi judul Komunikasi Cinta.
Untuk merebut hati pembeli, Djito menganjurkan para pemasar memahami sungguh-sungguh keinginan calon konsumen sedemikian rupa, sehingga pesan-pesan yang hendak disampaikan sampai di G-Spot dalam benak konsumen.
www.dinamikaebooks.com
0 komentar:
Posting Komentar