Bekasipos.com, Desember 2008
BANYAK artis bermunculan, tapi Eddie Karsito tentu beda. Ia bukan saja artis yang juga wartawan, namun ternyata mampu menunjukkan kemampuan lebihnya sebagai penulis tentang panggung keartisan. Paling tidak ini ia buktikan lewat buku karyanya berjudul \"Menjadi Bintang\" yang diluncurkan di Jakarta, Senin (1/12) lalu.
Buku mewah setebal 208 halaman itu bak oase di tengah gurun pasir yang panas. Di tengah ramainya para artis-artis pendatang baru yang haus akan bacaan tentang seni peran, buku ini langsung hadir menebus dahaga. Tak berlebihan, jauh sebelum diluncurkan pemesanan ke penerbit Ufuk sudah mengalir.
Bagi Eddie sendiri, hadirnya buku ini sampai ke tangan pembaca perlu perjuangan yang berat. Apalagi setahun terakhir frekuensi syutingnya begitu padat. Tapi, keinginan kerasnya untuk menelurkan karya buku yang diharapkan bisa jadi pegangan generasi sekarang dan yang akan datang seolah mematahkan apa pun rintangan yang menghadang.
Tantangan terberat tentu ketika dummy buku itu sudah selesai, namun belum ketahuan siapa yang mau mencetak. \"Saya sangat bersyukur di tengah pesimisme itu, ada penerbit yang dengan mau mencetak dan mengedarkannya,\" kata ayah satu anak yang sehari-hari masih aktif menulis di suratkabar \"GalaMedia\" Bandung itu.
Sejumlah artis, praktisi maupun pimpinan organisasi perfilman dan televisi tampak datang pada acara peluncuran buku ini, Senin (1/12) siang. Bahkan secara khusus tiga personel Miss Celebrity SCTV ikut memberikan pernyataan tentang perlunya buku ini bagi dirinya sebagai calon artis.
Akhlis Suryapati, wartawan senior yang juga aktif di keorganisasian perfilman melihat terbitnya buku \"Menjadi Bintang\" sebagai mengisi peluang yang memang ada. \"Sekarang banyak buku baru terbit, tapi yang ini tentu beda. Bisa jadi bekal pengetahuan bagi junior ataupun orang awam yang mau nyemplung ke panggung keartisan,\" katanya.
Praktisi perfilman yang juga wartawan senior, Kardi Said juga berpendapat senada. Menurutnya, sekarang banyak orang mampu menerbitkan buku teater, tapi soal akting ataupun dunia keartisan belum ada referensinya. \"Makanya, kehadiran buku ini bisa jadi referensi bagi semua insan perfilman, baik yang senior, junior, ataupun yang mau terjun ke keartisan.\"
Sutradara kondang Rudi Sudjarwo melihat buku ini cukup kredibel sebagai panduan bagi yang ingin terjun di industri film dan televisi. Pembahasannya komplit, mulai soal teknis sampai masuk ranah budaya.
Sementara itu Aditya Gumay, pimpinan Teater Ananda mengatakan, membaca buku \"Menjadi Bintang\" ini seperti membaca kisah perjalanan penulisnya, yang aktivis teater, pekerja film dan sinetron dan wartawan.
Buku \"Menjadi Bintang: Kiat Sukses Jadi Artis Panggung, Film dan Televisi\" yang dibandrol Rp189.000/eksemplar ini selain merangkum sejumlah pengalaman manis dan pahit sejumlah artis, dilengkapi dengan berbagai pengetahuan, mulai soal etika syuting sampai dengan urusan kontrak kerja yang sering jadi masalah antara artis dan produser.
Eddie Karsito yang banyak memerankan sosok jahat di film dan sinetron itu kisah hidupnya tak banyak diketahui orang. Jarang yang tahu kalau dia dulu sebelum menjari artis pernah menjadi kernet angkot, penjaga rumah makan, kuli bangunan, tukang parkir, dan sejumlah pekerjaan kelas bawah. Adalah Dorman Borisman yang punya andil menjadi seperti sekarang.
\"Ketika lagi ngernet angkot, saya lihat Mas Dorman dan terus ajak aku ikut main teater. Dari situ aku kemudian jadi aktivis teater di Gelanggang Remaja Jaktim,\" kisahnya.
Keaktorannya yang paling menonjol adalah ketika membintangi film \"Maaf, Saya Menghamili Istri Anda\" karya sutradara Monty Tiwa di mana ia meraih predikat Pemeran Pembantu Pria Terpuji Festival Film Bandung (FFB) 2008. Ia juga pernah meraih predikat serupa pada FFI 2006. Bersama komunitas teaternya, Eddie juga pernah meraih juara I Festival Film Independen SCTV 2003. (may)
BANYAK artis bermunculan, tapi Eddie Karsito tentu beda. Ia bukan saja artis yang juga wartawan, namun ternyata mampu menunjukkan kemampuan lebihnya sebagai penulis tentang panggung keartisan. Paling tidak ini ia buktikan lewat buku karyanya berjudul \"Menjadi Bintang\" yang diluncurkan di Jakarta, Senin (1/12) lalu.
Buku mewah setebal 208 halaman itu bak oase di tengah gurun pasir yang panas. Di tengah ramainya para artis-artis pendatang baru yang haus akan bacaan tentang seni peran, buku ini langsung hadir menebus dahaga. Tak berlebihan, jauh sebelum diluncurkan pemesanan ke penerbit Ufuk sudah mengalir.
Bagi Eddie sendiri, hadirnya buku ini sampai ke tangan pembaca perlu perjuangan yang berat. Apalagi setahun terakhir frekuensi syutingnya begitu padat. Tapi, keinginan kerasnya untuk menelurkan karya buku yang diharapkan bisa jadi pegangan generasi sekarang dan yang akan datang seolah mematahkan apa pun rintangan yang menghadang.
Tantangan terberat tentu ketika dummy buku itu sudah selesai, namun belum ketahuan siapa yang mau mencetak. \"Saya sangat bersyukur di tengah pesimisme itu, ada penerbit yang dengan mau mencetak dan mengedarkannya,\" kata ayah satu anak yang sehari-hari masih aktif menulis di suratkabar \"GalaMedia\" Bandung itu.
Sejumlah artis, praktisi maupun pimpinan organisasi perfilman dan televisi tampak datang pada acara peluncuran buku ini, Senin (1/12) siang. Bahkan secara khusus tiga personel Miss Celebrity SCTV ikut memberikan pernyataan tentang perlunya buku ini bagi dirinya sebagai calon artis.
Akhlis Suryapati, wartawan senior yang juga aktif di keorganisasian perfilman melihat terbitnya buku \"Menjadi Bintang\" sebagai mengisi peluang yang memang ada. \"Sekarang banyak buku baru terbit, tapi yang ini tentu beda. Bisa jadi bekal pengetahuan bagi junior ataupun orang awam yang mau nyemplung ke panggung keartisan,\" katanya.
Praktisi perfilman yang juga wartawan senior, Kardi Said juga berpendapat senada. Menurutnya, sekarang banyak orang mampu menerbitkan buku teater, tapi soal akting ataupun dunia keartisan belum ada referensinya. \"Makanya, kehadiran buku ini bisa jadi referensi bagi semua insan perfilman, baik yang senior, junior, ataupun yang mau terjun ke keartisan.\"
Sutradara kondang Rudi Sudjarwo melihat buku ini cukup kredibel sebagai panduan bagi yang ingin terjun di industri film dan televisi. Pembahasannya komplit, mulai soal teknis sampai masuk ranah budaya.
Sementara itu Aditya Gumay, pimpinan Teater Ananda mengatakan, membaca buku \"Menjadi Bintang\" ini seperti membaca kisah perjalanan penulisnya, yang aktivis teater, pekerja film dan sinetron dan wartawan.
Buku \"Menjadi Bintang: Kiat Sukses Jadi Artis Panggung, Film dan Televisi\" yang dibandrol Rp189.000/eksemplar ini selain merangkum sejumlah pengalaman manis dan pahit sejumlah artis, dilengkapi dengan berbagai pengetahuan, mulai soal etika syuting sampai dengan urusan kontrak kerja yang sering jadi masalah antara artis dan produser.
Eddie Karsito yang banyak memerankan sosok jahat di film dan sinetron itu kisah hidupnya tak banyak diketahui orang. Jarang yang tahu kalau dia dulu sebelum menjari artis pernah menjadi kernet angkot, penjaga rumah makan, kuli bangunan, tukang parkir, dan sejumlah pekerjaan kelas bawah. Adalah Dorman Borisman yang punya andil menjadi seperti sekarang.
\"Ketika lagi ngernet angkot, saya lihat Mas Dorman dan terus ajak aku ikut main teater. Dari situ aku kemudian jadi aktivis teater di Gelanggang Remaja Jaktim,\" kisahnya.
Keaktorannya yang paling menonjol adalah ketika membintangi film \"Maaf, Saya Menghamili Istri Anda\" karya sutradara Monty Tiwa di mana ia meraih predikat Pemeran Pembantu Pria Terpuji Festival Film Bandung (FFB) 2008. Ia juga pernah meraih predikat serupa pada FFI 2006. Bersama komunitas teaternya, Eddie juga pernah meraih juara I Festival Film Independen SCTV 2003. (may)
www.dinamikaebooks.com
0 komentar:
Posting Komentar