"Istafti qalbak, mintalah fatwa pada hatimu, kebaikan adalah sesuatu yang menenangkan hati dan keburukan adalah sesuatu yang menggelisahkan hati." Hadis Nabi
Hati kita adalah sumber cahaya batiniah, inspirasi, kreativitas, dan belas kasih. Seorang mukmin sejati, hatinya hidup, terjaga, dan dilimpahi cahaya.
Jika kata-kata berasal dari hati, ia akan masuk ke dalam hati; jika ia keluar dari lisan, maka ia hanya sampai ke telinga.
Ketika mata hati terbuka, kita dapat melihat kenyataan yang tersembunyi di balik penampakan luar dunia ini. Ketika telinga hati terbuka, kita mampu mendengar kebenaran yang tersembunyi di balik kata-kata yang terucap. Melalui hati yang terbuka, sistem saraf kita dapat menyesuaikan diri dengan sistem saraf orang lain, sehingga kita mengetahui apa yang mereka pikirkan dan bagaimana mereka akan bersikap.
Islam menekankan pentingnya mencerdaskan hati. Seseorang yang hatinya terbuka akan lebih bijaksana, penuh kasih sayang, dan lebih pengertian daripada mereka yang hatinya tertutup.
Buku tipis tapi bergizi tinggi ini mengulas psikologi hati berikut empat lapisannya. Tiap lapisan terhubung dengan salah satu cahaya Allah. Dada (shadr)lapisan luarterhubung dengan cahaya Islam, hati (qalb) terhubung dengan cahaya iman, hati-lebih-dalam (fu'âd) terhubung dengan cahaya makrifat, sementara lubuk-hati (lubb) terhubung dengan cahaya tauhid.
Empat lapisan ini juga berkaitan dengan empat kedudukan hambamuslim, mukmin, ahli makrifat, dan ahli tauhiddan empat kondisi nafs (jiwa) yang disebutkan dalam Al-Quran: nafs yang memerintahkan keburukan (ammârah bi al-sû'), nafs yang terilhami (mulhamah), nafs yang suka menyesali diri (lawwâmah), dan nafs yang tenteram (muthma'innah).
Selamat menjelajahi semesta kekuatan batin dalam diri Anda dan memaksimalkan kecerdasannya untuk hidup lebih berhasil dan lebih berbahgia.